Pengertian
SCR (Silicon Controlled Rectifier)
SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja. Pada prinsipnya untuk
membuat thyristor jenis SCR (Silicon Controlled Rectifier) menjadi ON adalah
dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan
membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada gambar a dibawah. Karena
gate SCR letaknya dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate
katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti
gambar b dibawah.
Struktur Dan Simbol SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Struktur Dan Simbol SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Melalui kaki
(pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON, yaitu
dengan memberi arus gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin
besar dapat menurunkan tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini
adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada suatu
besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah membuat SCR menjadi ON.
Bahkan dengan tegangan forward yang kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau
lebih kecil lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang
ada pada gambar berikut ini.
Pada gambar
tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan forward SCR mencapai titik
ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan
tegangan Vbo turun menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus
Ig dan korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus
trigger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current). Pada
gambar ada ditunjukkan juga arus Ih yaitu arus holding yang mempertahankan SCR
tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus
berada di atas parameter ini. Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana
membuat SCR menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka
selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda.
Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat arus
anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada gambar kurva
karakteristik SCR, jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali
pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet
SCR. Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan
tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada
umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan
untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang
tegangan AC berada di titik nol.
Contoh
Rangkaian SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Ada satu
parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter ini adalah tegangan
trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON. Kalau dilihat dari model thyristor
pada gambar struktur thyristor dengan transistor pada artikel sebelumnya,
tegangan ini adalah tegangan Vbe pada transistor Q2. VGT seperti halnya Vbe,
besarnya kira-kira 0.7 volt. Seperti contoh rangkaian gambar diatas adalah
sebuah SCR yang diketahui memiliki IGT = 10 mA dan VGT = 0.7 volt. Maka dapat
dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR ini ON adalah sebesar :
Vin = Vr +
VGT
Vin = IGT(R)
+ VGT = 4.9 volt
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/pengertian-scr-silicon-controlled-rectifier/comment-page-1/#comment-5994
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/pengertian-scr-silicon-controlled-rectifier/comment-page-1/#comment-5994
Copyright © Elektronika Dasar
0 komentar:
Posting Komentar